Tabalong – Satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polres Tabalong kembali menggelar kegiatan Minggu Kasih sebagai upaya mempererat komunikasi dengan masyarakat serta menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu pagi (19/03/25) di Ruang Laboratorium SMPN 2 Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong, dan dipimpin langsung oleh Kasat Binmas Polres Tabalong, AKP Dedy Indarto.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para siswa yang antusias mengikuti diskusi mengenai berbagai hal, terutama tentang permasalahan yang mereka hadapi di lingkungan sekolah. Salah satu siswi mengungkapkan kegelisahannya mengenai perlakuan teman-temannya di kelas.
“Saya pelajar tingkat sekolah pertama, sering ada teman-teman sekelas, khususnya anak laki-laki, yang mengolok-olok kami dengan kata-kata, sehingga saya merasa malu. Apakah saya bisa melaporkan hal ini kepada guru, dan apakah perbuatan tersebut bisa dikategorikan sebagai bullying?” tanyanya.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Kasat Binmas AKP Dedy Indarto menjelaskan bahwa tindakan mengolok-olok seseorang hingga membuatnya merasa minder atau tidak percaya diri dapat dikategorikan sebagai bullying verbal.
“Terima kasih atas pertanyaannya. Benar, mengolok-olok teman hingga merendahkan harga dirinya bisa dikategorikan sebagai bullying verbal. Hal ini bisa berdampak negatif, seperti membuat seseorang minder atau kehilangan rasa percaya diri. Jika mengalami hal seperti ini, silakan laporkan kepada guru wali kelas agar bisa ditindaklanjuti dan dicegah agar tidak terjadi kembali,” ujar AKP Dedy Indarto.
Kapolres Tabalong AKBP Wahyu Ismoyo J., S.I.K., M.H., M.Tr.Opsla, melalui Kasi Humas IPTU Joko Sutrisno, menegaskan bahwa kegiatan Minggu Kasih ini merupakan salah satu upaya kepolisian dalam memberikan edukasi dan perlindungan kepada pelajar.
“Kami ingin menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi para siswa. Melalui kegiatan Minggu Kasih, kami berupaya memberikan pemahaman tentang bullying serta mendorong siswa untuk tidak takut melaporkan tindakan yang merugikan mereka. Dengan komunikasi yang baik antara kepolisian, sekolah, dan siswa, diharapkan kasus bullying dapat diminimalisir,” ujar IPTU Joko Sutrisno.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para pelajar semakin sadar akan pentingnya menjaga sikap dan perilaku terhadap sesama serta berani berbicara jika mengalami atau menyaksikan tindakan bullying.(*)