Tabalong – Dalam upaya mendukung Program Swasembada Pangan Tahun 2025, kegiatan penanaman jagung serentak kuartal III digelar di Desa Bumi Makmur RT. 02, Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong, Kamis 31 Juli 2025 sekitar pukul 11.00 WITA. Penanaman ini dilakukan di lahan milik desa seluas 1,5 hektare yang dikelola oleh Kelompok Tani “Tekad Bahagia”.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Camat Bintang Ara, Kasi Pelayanan M. Ferdiansyah, personel BPP Kecamatan Bintang Ara, Kapolsek Bintang Ara IPDA Hartanto, Sekretaris Desa Bumi Makmur Solimualim, Ketua Kelompok Tani Safwan bersama sekitar 10 petani, serta Bhabinkamtibmas Desa Bumi Makmur Brigadir Ona Nalea, S.H.
Adapun rangkaian acara meliputi pembukaan, foto bersama, penanaman bibit jagung secara simbolis, dan penutup.
Jenis jagung yang ditanam adalah jagung pakan merk Paus Biru dengan jumlah bibit 15 kilogram dan estimasi hasil panen mencapai ±20 ton. Proses pengolahan tanah dilakukan menggunakan handtraktor mini, dengan pola tanam monokultur dan sistem pemupukan menggunakan pupuk kandang serta NPK. Sumber air yang digunakan berasal dari tadah hujan dan embung. Diperkirakan panen akan berlangsung dalam waktu 120 hari atau sekitar bulan November 2025.
Kapolsek Bintang Ara Ipda Hartanto menyampaikan apresiasinya terhadap peran aktif kelompok tani dan pemerintah desa dalam mendukung program pangan nasional.
“Kami dari Polsek Bintang Ara akan terus bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan dan menjaga kondusifitas wilayah selama proses pertanian berlangsung,” ujar IPDA Hartanto.
Sementara itu, Kapolres Tabalong AKBP Wahyu Ismoyo J, S.I.K., M.H., M.Tr.Opsla melalui PS Kasi Humas Polres Tabalong Iptu Joko Sutrisno menegaskan komitmen Polres Tabalong dalam mendukung keberhasilan program strategis nasional di bidang pertanian.
“Ketahanan pangan adalah pilar penting keamanan nasional. Polres Tabalong siap mengawal dan mengamankan kegiatan pertanian masyarakat, seperti penanaman jagung ini, demi mendukung kemandirian dan kesejahteraan petani lokal,” ungkapnya.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis masyarakat di wilayah pedesaan, sekaligus mempererat sinergi antara petani, pemerintah, dan aparat keamanan.