Polda Kalsel – Polres Tabalong, Rabu, 20 November 2024, Polres Tabalong bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabalong dan berbagai instansi terkait menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) Rencana Kontinjensi Banjir. Kegiatan ini berlangsung di Aula Rapat BPBD Kabupaten Tabalong mulai pukul 09.30 WITA, bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir di musim penghujan.
Hadir dalam kegiatan ini sejumlah perwakilan, termasuk Kalakhar BPBD Kabupaten Tabalong Haris Fahrurozi, S.T., M.T., Kasubagdal Binops Bagops Polres Tabalong Iptu Ahmad Misno, Kodim 1008 Tabalong yang diwakili oleh Lettu TNI Ponidi, Konsultan Penyusun Rencana Kontinjensi dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Subhan beserta tim, dan berbagai kepala dinas serta camat se-Kabupaten Tabalong.
Dalam diskusi, Kalakhar BPBD menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak—pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, akademisi, dan pendekatan berbasis alam—dalam penanganan bencana berbasis Rencana Operasi (Renops). Perwakilan Polres Tabalong juga menyampaikan pentingnya penerapan SOP dalam setiap penanganan bencana, serta koordinasi lintas instansi untuk memastikan penanganan optimal tanpa saling lempar tanggung jawab.
Kapolres Tabalong, AKBP Wahyu Ismoyo J., S.I.K., M.H., M.Tr.Opsla, melalui PS Kasi Humas Polres Tabalong Iptu Joko Sutrisno menyampaikan, “Polres Tabalong selalu siap mendukung penanganan bencana dengan SOP yang telah ditetapkan dan berkolaborasi dengan BPBD serta instansi lain. Kami menghimbau agar seluruh pihak dapat bekerja sama secara sinergis dalam menghadapi potensi bencana, sehingga dampak yang dialami masyarakat dapat diminimalisir dengan baik.”
Dalam FGD ini, Kodim 1008 Tabalong juga menegaskan komitmennya sebagai institusi militer untuk membantu penyelesaian bencana di wilayah teritorialnya. Selain itu, camat-camat se-Kabupaten Tabalong menyampaikan kondisi dan potensi wilayah masing-masing, seperti Kecamatan Banua Lawas yang sering mengalami gagal panen saat banjir, serta Kecamatan Jaro yang mengalami peningkatan risiko banjir akibat perubahan kondisi lingkungan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rencana kontinjensi yang terintegrasi dan operasional, sehingga semua pihak dapat menjalankan tugas sesuai peran masing-masing dalam menghadapi potensi bencana banjir di Kabupaten Tabalong.