Polda Kalsel Polres Tabalong, 31 Januari 2025 – Para petani di Desa Marindi, Kecamatan Haruai, menghadapi tantangan besar dalam mengelola lahan pertanian mereka. Selain kondisi geografis yang sulit di daerah pegunungan, serangan hama monyet menjadi kendala utama yang mengancam produktivitas tanaman seperti karet, durian, padi gogo, dan kayu hutan. Polsek Haruai pun turun langsung untuk berkoordinasi dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Cahaya Tani 1 dan Cahaya Tani 2, guna mencari solusi terbaik bagi para petani.
Kelompok Tani Hutan Cahaya Tani 1, yang diketuai oleh GT Andre, mengelola 26,73 hektare lahan dengan 25 anggota. Lahan ini ditanami karet (8 Ha), padi gogo (7 Ha), durian (5 Ha), dan kayu hutan (6,73 Ha). Sementara itu, KTH Cahaya Tani 2, yang dipimpin oleh Kastalani, memiliki area jauh lebih luas, yakni 566,81 hektare dengan 89 anggota. Lahan tersebut ditanami karet (195 Ha), sengon (30 Ha), jengkol (10 Ha), durian (10 Ha), papakin (5 Ha), padi gogo (5 Ha), serta kayu hutan (311,81 Ha).
Meskipun akses ke lokasi sudah diperbaiki dengan pengerasan jalan, kendala terbesar yang dihadapi petani adalah serangan hama monyet yang merusak tanaman. Hal ini membuat petani kesulitan menjaga hasil panen mereka tetap optimal.
Menanggapi kondisi ini, Kapolsek Haruai, Ipda M. Fajar Saputra, S.H., M.M., menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membantu petani mengatasi ancaman hama tersebut. “Kami melihat langsung bagaimana para petani di sini berusaha mengembangkan lahan mereka untuk mendukung ketahanan pangan. Namun, ancaman hama monyet sangat meresahkan. Kami akan mencari solusi bersama, termasuk kemungkinan pemasangan alat pengusir hama atau metode lain yang lebih efektif,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Tabalong, AKBP Wahyu Ismoyo J., S.I.K., M.H., M.Tr.Opsla, melalui Kasi Humas Iptu Joko Sutrisno, mengapresiasi semangat petani dalam mengelola lahan di tengah tantangan yang ada. “Petani di Haruai telah berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan. Kami di Polres Tabalong mendukung penuh segala upaya yang dapat membantu mereka, baik dalam pengelolaan hasil pertanian maupun dalam mengatasi hambatan seperti hama,” tuturnya.
Para petani berharap adanya dukungan lebih lanjut dari berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan ini, sehingga hasil pertanian mereka bisa lebih maksimal. Keberlanjutan pertanian di daerah pegunungan seperti ini sangat penting, tidak hanya untuk kesejahteraan petani, tetapi juga untuk menjaga ketahanan pangan dan keseimbangan ekosistem di Tabalong.