Petani Cabai Rawit Kelua Hadapi Serangan Hama, Polsek Dorong Solusi Perlindungan Tanaman

Polda Kalsel – Polres Tabalong – Petani cabai rawit di Kecamatan Kelua terus berupaya meningkatkan hasil panen guna mendukung ketahanan pangan nasional. Namun, kendala serangan hama masih menjadi tantangan utama yang mereka hadapi. Salah satu petani, Samsuni, yang memiliki lahan seluas 50 meter di Desa Karangan Putih RT 04, Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan mengungkapkan bahwa hama sering kali menyebabkan produksi menurun.

Sabtu (8/2/2025) pagi, anggota Polsek Kelua Aipda Ade L. Saragih dan Bripka Alpian Noor melakukan koordinasi langsung ke kebun cabai rawit Samsuni untuk mengetahui kondisi tanaman serta mendukung upaya peningkatan hasil pertanian.

Menurut Samsuni, serangan hama pada tanaman cabai rawit menyebabkan pertumbuhan terhambat dan buah yang dihasilkan tidak maksimal.

“Kalau hama menyerang, daun bisa menguning, buah jadi keriput, bahkan tanaman mati sebelum panen. Kami sudah mencoba berbagai cara, tapi masih perlu pendampingan lebih lanjut untuk mengatasi masalah ini,” ujarnya.

Saat ini, hasil panen cabai rawit dari kebunnya masih dipasarkan melalui pengumpul di pasar, namun dengan adanya kendala hama, jumlah yang bisa dijual tidak selalu stabil.

Kapolsek Kelua, Iptu Gunawan AS, menegaskan bahwa pihaknya siap membantu petani dalam mencari solusi terkait serangan hama, termasuk mendorong pendampingan teknis dari pihak terkait.

“Petani adalah pilar utama dalam ketahanan pangan. Kami akan berupaya menjembatani mereka dengan dinas pertanian atau penyuluh pertanian agar bisa mendapatkan pendampingan dalam pengendalian hama, baik secara alami maupun dengan pestisida yang tepat,” kata Iptu Gunawan AS.

Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada guna meningkatkan hasil pertanian yang dapat menunjang kebutuhan lokal maupun ekonomi keluarga.

Kapolres Tabalong, AKBP Wahyu Ismoyo J., S.I.K., M.H., M.Tr.Opsla, melalui Kasi Humas Iptu Joko Sutrisno, menekankan bahwa pertanian yang berkelanjutan tidak hanya bergantung pada petani, tetapi juga memerlukan dukungan dari berbagai pihak.

“Kami berharap adanya sinergi antara petani, pemerintah, dan berbagai pihak lainnya untuk mengatasi kendala seperti hama. Dengan koordinasi yang baik, produksi cabai rawit di Kelua bisa lebih optimal dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat,” ujar Iptu Joko Sutrisno.

Melalui dukungan dan pendampingan yang tepat, diharapkan petani cabai rawit di Kecamatan Kelua dapat mengatasi kendala hama dan meningkatkan hasil panen, sehingga berkontribusi terhadap program ketahanan pangan nasional.