TABALONG – Rabu (10/12), pendataan perkembangan tanaman jagung di sejumlah wilayah Kabupaten Tabalong kembali dilakukan sebagai bagian dari program swasembada pangan tahun 2025. Pendataan mencakup 12 titik lahan tanam dari berbagai kecamatan.
Hasil pendataan menunjukkan variasi kondisi pertumbuhan, mulai dari tanaman yang tumbuh optimal hingga yang terdampak perubahan cuaca ekstrem.
Di Desa Kasiau, Murung Pudak, tanaman jagung seluas 3 hektare yang ditanam 8 Oktober tercatat tumbuh baik pada usia empat minggu. Sementara di Desa Simpung Layung, Muara Uya, lahan 4 hektare yang ditanam 13 November mengalami pertumbuhan kurang optimal akibat curah hujan tinggi.
Kondisi berbeda terlihat di Desa Uwie, tanaman seluas 2 hektare mengalami hambatan pertumbuhan karena cuaca panas sehingga membutuhkan tambal sulam. Sedangkan di Desa Kembang Kuning, Haruai, perkembangan tanaman menunjukkan hasil sangat baik dengan tinggi mencapai 210 cm.
Di Desa Bongkang, lahan 2 hektare yang ditanam 10 September telah memasuki panen tepat pada 10 Desember. Sementara beberapa desa lainnya seperti Habau, Walangkir, Kaong, Jirak, Pemarangan Kiwa, dan Lano mencatat tanaman tumbuh subur dan stabil.
Kapolres Tabalong AKBP Wahyu Ismoyo J., S.I.K., M.H., M.Tr.Opsla melalui Kasi Humas Polres Tabalong Iptu Joko Sutrisno menyampaikan apresiasi atas progres tanaman jagung di sejumlah wilayah tersebut.
“Kami mendukung penuh upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan swasembada pangan. Polres Tabalong siap melakukan pendampingan, monitoring keamanan, dan memastikan kegiatan pertanian berjalan lancar,” ujar Iptu Joko.
Ia menambahkan bahwa kerja sama lintas sektor terus diperkuat agar hasil panen masyarakat dapat maksimal, terlebih menghadapi dinamika cuaca yang tidak menentu.
“Kami memberikan apresiasi kepada kelompok tani yang tetap semangat meski menghadapi tantangan di lapangan. Semoga hasil panen tahun ini menjadi penopang ketahanan pangan di Tabalong,” tambahnya.
