Pemanfaatan Pekarangan Warga Jaro untuk Ketahanan Pangan: Kolaborasi Kreatif Menuju Swasembada

Polda Kalsel – Polres Tabalong, Rabu (08/01/2025) – Dalam rangka mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, Kecamatan Jaro menggelar Lomba Pekarangan Pangan Bergizi (P2B). Penilaian berlangsung selama empat hari, dimulai Rabu (8/1) hingga Sabtu (11/1), dan melibatkan tim juri dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP), Mantri Tani, dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Peserta lomba terdiri dari perwakilan desa di Kecamatan Jaro yang memanfaatkan pekarangan mereka untuk menanam tanaman bergizi atau beternak secara sederhana. Kriteria penilaian mencakup kesuburan tanaman, jenis tanaman, kreativitas, inovasi budidaya, tata letak, dan luas lahan.

Hasil lomba menempatkan Desa Garagata sebagai pemenang dengan total nilai tertinggi, yaitu 310. Perwakilan dari desa ini akan melanjutkan ke tingkat kabupaten. Kepala Desa Garagata, Badarudin, mengelola pekarangan seluas 510 m² yang ditanami sawi dengan tata kelola yang dinilai sangat baik.

Kapolsek Jaro, Iptu Adi Lesmono, S.H., yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengapresiasi semangat warga dalam mendukung ketahanan pangan. “Melalui lomba ini, kami berharap masyarakat semakin sadar pentingnya memanfaatkan pekarangan rumah untuk kebutuhan pangan mandiri. Inovasi dan kreativitas seperti ini tidak hanya bermanfaat bagi keluarga tetapi juga membantu menjaga stabilitas pangan lokal,” ujarnya.

Kapolres Tabalong, AKBP Wahyu Ismoyo J., S.I.K., M.H., M.Tr.Opsla, melalui Kasi Humas Iptu Joko Sutrisno, juga memberikan tanggapannya. “Ketahanan pangan adalah fondasi bagi kesejahteraan masyarakat. Polri mendukung penuh inisiatif yang melibatkan partisipasi aktif warga, seperti lomba P2B ini. Kami percaya kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat akan membawa dampak positif yang berkelanjutan,” jelasnya.

Camat Jaro, Suryadi, S.Sos., K.P., menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan kemandirian masyarakat dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. “Semoga inovasi ini bisa menjadi inspirasi untuk desa-desa lain di Tabalong,” katanya.

Dengan program ini, warga Jaro diharapkan semakin termotivasi untuk mengelola lahan mereka secara produktif, menjadikan ketahanan pangan bukan hanya sebagai program pemerintah tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari.