Menanam Harapan di Tanah Upau: Ketahanan Pangan dari Pekarangan ke Meja Makan

Polda Kalsel – Polres Tabalong – Sebuah pekarangan sederhana di Desa Pangelak, Kecamatan Upau, menjadi saksi upaya nyata masyarakat dalam mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Di bawah sinar matahari Senin siang (17/2/2025), anggota Polsek Upau turun langsung ke lapangan, bersilaturahmi dengan para pekebun lokal guna memperkuat sinergi antara Polri dan masyarakat dalam mencapai swasembada pangan pada tahun 2028.

Kunjungan ini dipimpin oleh Polisi Penggerak Desa Pangelak, Bripka Welliem, yang bertemu dengan Misla, pemilik kebun pekarangan seluas 150 m². Di lahan kecil ini, ia menanam cabai, terong, dan jagung, sebuah upaya sederhana tetapi penuh makna dalam menopang kebutuhan pangan keluarga. Dengan bibit yang dikembangkan secara mandiri, hasil panen utamanya dikonsumsi sendiri, sementara kelebihan produksi dijual di pasar lokal.

Meskipun penuh semangat, perjuangan Misla dalam mengembangkan kebunnya tidaklah mudah. Ia mengungkapkan bahwa hingga kini belum ada bantuan bibit dari pemerintah desa, begitu pula dengan pupuk dan teknik budidaya yang lebih optimal. Semua yang ia pelajari berasal dari pengalaman sendiri dan referensi seadanya.

Kapolsek Upau, Ipda Mateus Torance, S.E., yang turut memantau program ini, menekankan bahwa program ketahanan pangan tidak hanya sekadar menanam, tetapi juga membangun ekosistem yang berkelanjutan.

“Ketahanan pangan bukan hanya tentang bercocok tanam, tapi bagaimana kita memastikan setiap keluarga memiliki akses terhadap sumber pangan berkualitas. Kami dari Polsek Upau akan terus mendukung dan mendorong sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan stakeholder lainnya agar upaya seperti ini mendapat perhatian lebih,” ujar Ipda Mateus.

Sementara itu, Kapolres Tabalong, AKBP Wahyu Ismoyo J., S.I.K., M.H., M.Tr.Opsla, melalui Kasi Humas Iptu Joko Sutrisno, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Kami mengapresiasi inisiatif masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Upaya kecil seperti ini, jika didukung dan diperluas, akan menjadi langkah besar dalam mencapai swasembada pangan yang kita cita-citakan bersama,” ungkapnya.

Kisah Misla adalah satu dari banyak cerita inspiratif di pelosok negeri. Ia dan para petani kecil lainnya adalah garda terdepan dalam mewujudkan ketahanan pangan yang mandiri. Dengan dukungan yang tepat dari berbagai pihak, bukan tidak mungkin pekarangan-pekangan kecil ini akan menjadi ladang harapan yang lebih luas di masa depan.

Dari sebuah kebun sederhana, harapan untuk ketahanan pangan nasional terus tumbuh. Yang dibutuhkan bukan hanya benih tanaman, tetapi juga benih kepedulian dan kerja sama agar swasembada pangan bukan sekadar impian, melainkan kenyataan.