Dari Lahan Kosong Menjadi Lumbung Pangan: Petani Murung Pudak dan Peran Polri dalam Swasembada Pangan

Polda Kalsel – Polres Tabalong Tabalong, 13 Februari 2025 – Di tengah gencarnya Program Swasembada Ketahanan Pangan Nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, langkah nyata mulai terlihat di berbagai daerah, termasuk di Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan. Sebuah lahan di Jl. Kadaman RT 10, Desa Kapar, yang sebelumnya kosong, kini berubah menjadi ladang hortikultura yang produktif, ditanami tomat, timun, cabai, hingga daun bawang.

Pagi itu, tepat pukul 10.00 WITA, Kanit Samapta Polsek Murung Pudak, Aiptu Eddy Suderajad, bersama anggota melaksanakan Patroli Ketahanan Pangan, mengecek perkembangan lahan perkebunan milik Bapak Maulana dan Bapak Tri Budianto. Langkah ini merupakan bagian dari sinergi Polri dalam mendukung ketahanan pangan serta memastikan petani mendapat dukungan yang diperlukan.

Bapak Maulana (38 tahun) dan Bapak Yotri (46 tahun) adalah contoh bagaimana masyarakat bisa berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan. Dengan memanfaatkan lahan kosong milik saudara mereka, keduanya kini aktif bertani, Mereka adalah Maulana mengelola lahan 20×30 meter dengan tanaman tomat dan timun yang kini telah berusia 60 hari dan Yotri mengolah lahan 30×30 meter dengan daun bawang dan cabai yang saat ini berusia 30 hari.

Di sela patroli, petani berbagi cerita mengenai tantangan yang mereka hadapi, mulai dari cuaca yang tidak menentu hingga ancaman hama yang bisa mengancam hasil panen. Namun, semangat mereka tetap tinggi, terutama dengan adanya dukungan dari kepolisian dan program nasional ini.

Kapolsek Murung Pudak, Iptu Heri Siswoyo, S.H., menegaskan bahwa Polri bukan hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga memastikan program pemerintah yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat bisa berjalan dengan baik.

“Kami terus mengimbau warga untuk tidak membiarkan lahan kosong terbengkalai. Memanfaatkan pekarangan untuk bercocok tanam bisa menjadi solusi menghadapi kenaikan harga pangan dan mengurangi ketergantungan pada pasokan luar,” ujar Iptu Heri.

Senada dengan itu, Kapolres Tabalong AKBP Wahyu Ismoyo J., S.I.K., M.H., M.Tr.Opsla, melalui Kasi Humas Iptu Joko Sutrisno, menekankan bahwa program ketahanan pangan ini bukan hanya tentang produksi, tetapi juga tentang membangun kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri.

“Kami ingin melihat lebih banyak masyarakat memanfaatkan pekarangan dan lahan kosong untuk bercocok tanam. Ini bukan hanya soal ketahanan pangan, tetapi juga tentang membangun kebiasaan mandiri dan meningkatkan kesejahteraan keluarga,” tegasnya.

Kegiatan patroli ketahanan pangan ini berakhir pukul 10.20 WITA dalam keadaan aman dan lancar. Kepolisian juga tak lupa mengajak warga lainnya untuk mulai bercocok tanam, bahkan jika hanya di pekarangan rumah mereka sendiri.

Program ini bukan sekadar upaya ketahanan pangan, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap masa depan pertanian lokal. Dari lahan-lahan yang dulu tidur, kini tumbuh harapan baru bagi ketahanan pangan Indonesia.

Siapa sangka, dari kebun kecil di Murung Pudak, masa depan pangan negeri ini bisa dimulai?