Polda Kalsel – Polres Tabalong, 25 Januari 2025 – Di tengah upaya swasembada pangan nasional, ada peran petani dan peternak yang sering luput dari perhatian. Salah satunya adalah Hadian, seorang peternak itik petelur di Desa Bungin, Kecamatan Banua Lawas Kalimantan Selatan yang setiap hari mampu menghasilkan 180 butir telur dari 200 ekor itik jenis Mojosari-Alabio (MA). Namun, tantangan seperti fluktuasi harga pakan dan cuaca ekstrem tetap menjadi ancaman yang tak bisa diabaikan.
Menyadari pentingnya sektor peternakan dalam Program Swasembada Ketahanan Pangan Nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, Bhabinkamtibmas Polsek Banua Lawas, Brigpol Rizky, melakukan silaturahmi dan koordinasi langsung ke peternakan Hadian. Tujuan utamanya adalah memberikan pendampingan keamanan, memotivasi para peternak, serta membangun sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
Kapolsek Banua Lawas, Iptu Gigih Sutanto, menegaskan bahwa peternakan adalah bagian penting dari rantai ketahanan pangan, dan kepolisian siap mendukung segala upaya agar sektor ini tetap berkembang.
“Kami ingin memastikan peternak di Banua Lawas merasa aman dalam menjalankan usahanya. Kami juga siap membantu dalam mengatasi kendala distribusi dan keamanan agar produksi telur tetap stabil dan bisa menopang kebutuhan masyarakat,” ujar Kapolsek.
Sementara itu, Kapolres Tabalong, AKBP Wahyu Ismoyo J., S.I.K., M.H., M.Tr.Opsla, melalui Kasi Humas Iptu Joko Sutrisno, menyampaikan bahwa ketahanan pangan adalah isu strategis yang perlu ditangani bersama.
“Kepolisian tidak hanya berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga turut serta dalam mendukung sektor-sektor yang berkontribusi pada ketahanan pangan. Kami siap bersinergi dengan para peternak dan pemerintah daerah agar program swasembada pangan bisa berjalan dengan baik,” tegasnya.
Dengan sinergi antara peternak, pemerintah, dan kepolisian, diharapkan sektor peternakan di Banua Lawas dapat terus berkembang, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga berpotensi menjadi pemasok telur di tingkat yang lebih luas. Mampukah peternak lokal seperti Hadian menjadi pilar utama ketahanan pangan di Tabalong?