Polda Kalsel – Polres Tabalong, 14 Februari 2025 – Bagaimana jika ketahanan pangan bukan hanya soal menanam, tetapi juga soal beternak? Di Desa Paliat, Kecamatan Kelua Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan program ketahanan pangan tak hanya diwujudkan dalam bentuk lahan pertanian, tetapi juga melalui peternakan bebek petelur.
Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, anggota Polsek Kelua turun langsung ke lapangan untuk berkoordinasi dengan peternak lokal guna memahami tantangan dan potensi sektor peternakan di wilayah tersebut.
Salah satu fokus kunjungan adalah peternakan bebek petelur milik Arbain, yang berada di Desa Paliat dengan luas lahan 100 meter dan jumlah bebek mencapai 500 ekor jenis Bebek BMA petelur. Usaha ini dikelola secara pribadi dengan pemasaran hasil ke pasar lokal.
Selain itu, Bhabinkamtibmas juga melakukan pendataan terhadap lahan tanaman kacang panjang yang siap panen dan dapat menunjang ketahanan pangan di Kecamatan Kelua.
Kapolsek Kelua, Iptu Gunawan A.S, menegaskan bahwa sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam sektor pangan sangat penting.
“Ketahanan pangan tidak hanya sebatas sektor pertanian, tetapi juga peternakan. Kami berharap peternak dan petani di Kelua bisa terus berkembang dengan pendampingan yang tepat. Keberlanjutan produksi pangan ini akan sangat membantu stabilitas ekonomi lokal,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Tabalong, AKBP Wahyu Ismoyo J., S.I.K., M.H., M.Tr.Opsla, melalui Kasi Humas Iptu Joko Sutrisno, menekankan bahwa keamanan dan ketahanan pangan adalah dua hal yang saling berkaitan.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa menjalankan usaha pertanian dan peternakan dengan aman dan lancar. Dukungan terhadap program ketahanan pangan juga bagian dari tugas kepolisian dalam menjaga stabilitas di daerah,” katanya.
Meski memiliki potensi besar, peternakan dan pertanian di Kelua juga menghadapi tantangan, salah satunya serangan hama yang dapat mengganggu produktivitas tanaman maupun hewan ternak.
Solusi yang diterapkan adalah Peningkatan sistem biosekuriti untuk mencegah penyakit pada ternak, Pendampingan dari penyuluh pertanian guna mengatasi hama tanaman, Diversifikasi usaha, seperti pengolahan telur bebek menjadi produk turunan untuk meningkatkan nilai jual dan Kolaborasi dengan pasar lokal agar hasil panen dan peternakan dapat terserap dengan baik.
Dengan inisiatif seperti ini, Desa Paliat bukan hanya menjadi contoh sukses ketahanan pangan berbasis desa, tetapi juga membuktikan bahwa ketahanan pangan dapat dibangun dari berbagai sektor, mulai dari pertanian hingga peternakan.
Kini, tinggal pertanyaannya: Apakah desa lain siap mengikuti jejak Kelua dalam membangun kemandirian pangan mereka sendiri?