Tabalong – Sebagai upaya pencegahan pelanggaran di internal, Polres Tabalong gencar melakukan sosialisasi terkait antisipasi gaya hidup mewah dan hedonisme di kalangan anggota Polri. Kegiatan ini bertujuan agar setiap personel memahami batasan dan pedoman perilaku sesuai aturan yang berlaku.(01/10)
Kapolres Tabalong AKBP Wahyu Ismoyo J, S.I.K., M.H., M.Tr.Opsla, sangat mendukung penuh kegiatan sosialisasi hukum ini. Beliau berharap materi yang disampaikan, khususnya mengenai Perpol Nomor 10 Tahun 2017, dapat menjadi pedoman yang bermanfaat bagi seluruh anggota dalam menjalankan tugas kedinasan maupun kehidupan bermasyarakat.
“Kami sangat mengharapkan kegiatan sosialisasi ini dapat menjadi bekal dan pedoman bagi seluruh anggota Polres Tabalong agar terhindar dari pelanggaran yang dapat merugikan diri sendiri, keluarga, maupun institusi Polri,” ujar Kapolres Tabalong.
Demi mencegah terjadinya pelanggaran disiplin dan kode etik, Kasi Propam Polres Tabalong Iptu H. Abdul Gani, S.E. turun langsung memberikan penyuluhan.
Sosialisasi ini memberikan pemahaman mendalam mengenai Peraturan Kapolri, baik terkait Kode Etik Profesi maupun pelanggaran Disiplin Anggota Polri dan ASN Polri.
Iptu H. Abdul Gani, S.E. menjelaskan bahwa Perpol Nomor 10 Tahun 2017 tentang Barang Mewah secara tegas mengamanatkan kepada anggota Polri untuk menerapkan pola hidup sederhana dan menghindari gaya hidup mewah. Hal ini sangat penting guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, serta mencegah timbulnya kesenjangan sosial.
“Setiap Pegawai Negeri pada Polri wajib menyesuaikan kemampuan ekonomi sebagai cerminan sifat prihatin untuk mencegah terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat. Anggota Polri harus bisa menjadi aparatur negara yang bersih, bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Untuk itu, pola hidup sederhana harus menjadi pedoman bagi kita semua,” tegas Kasi Propam.
Larangan untuk memamerkan kemewahan dan mengunggah foto atau video yang menunjukkan gaya hidup hedonis di media sosial merupakan atensi langsung dari pimpinan. Anggota Polres Tabalong diimbau untuk menampilkan kesederhanaan sesuai dengan Isi Surat Telegram Kapolri.
Larangan dan himbauan penerapan pola hidup sederhana ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2096 /lX/HUM.3.4,2./2025 Tanggal 15-09-2025 tentang penerapan pola hidup sederhana dengan tidak bergaya hidup mewah.
Batasan Barang Mewah dan Pelaporan Dalam Perpol 10 tahun 2017, barang yang tergolong mewah antara lain berupa alat transportasi pribadi melebihi harga Rp450.000.000,00 (empat ratus lima puluh juta rupiah), dan/atau tanah dan bangunan pribadi melebihi harga Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Batasan harga ini dapat diubah berdasarkan Keputusan Kapolri. Anggota Polri juga dilarang menggunakan alat transportasi mewah saat bertugas kedinasan.
Anggota Polri yang memiliki barang tergolong mewah wajib melaporkannya kepada pengemban fungsi Propam, yang untuk tingkat Polres adalah Kepala Seksi Profesi dan Pengamanan. Propam selanjutnya akan melakukan verifikasi dan klarifikasi terkait laporan kepemilikan barang mewah berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang bersangkutan.
Iptu H. Abdul Gani, S.E. menutup penyuluhan dengan mengingatkan bahwa Hedonisme dapat berujung pada tuntutan Kode Etik Profesi karena berpotensi menimbulkan keresahan dan kecemburuan di tengah masyarakat, yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada penurunan Citra Polri, sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Perpol Nomor 7 Tahun 2022 tentang KKEP.(*)